clock

Senin, 23 November 2009

MRAM: Teknologi Terbaru Memori Komputer



Sebelumnya Anda pasti pernah mendengar istilah RAM (Random Access Memory) untuk menyebut memory komputer. Memory RAM ini memiliki berbagai jenis mulai dari EDO RAM, DDR1, DDR2 dan beberapa jenis lainnya.

Namun ternyata RAM saja belum cukup untuk memuaskan kebutuhan manusia akan tuntutan kecepatan. Oleh karena itu, Fisikawan dan Insinyur Jerman mengembangkan sebuah jenis memory baru.

Memory tersebut diberi nama Magnetoresistive Random Access Memory (MRAM), memory ini bukan hanya lebih cepat daripada RAM tetapi juga Lebih hemat Energi. Kehadiran MRAM sepertinya akan meningkatkan perkembangan mobile computing dan level penyimpanan dengan cara membalik arah kutub utara-selatan medan magnit.

IBM dan beberapa perusahaan pengembang yang lain berencana menggunakan MRAM, MRAM ini akan memutar elektron-elektron untuk mengganti kutub magnet. Hal ini juga dikenal sebagai spin-torque MRAM (Torsi putar MRAM) teknologi inilah yang kini sedang dikembangkan oleh para fisikawan dan insinyur Jerman.

Dengan membangun pilar-pilar kecil berukuran 165 nano meter, akan mengakibatkan magnet variabel pada atas lapisan akan mengakibatkan arus listrik mengalir dari bawah ke atas dan akan memutar posisi elektron. Medan magnet ini akan berubah dan hanya membutuhkan sedikit waktu untuk merubah kutub medan magnet ini. Kemudian kutub utara dan selatan akan bertukar.

Yang pasti, kecepatan MRAM mencapai 10 kali lipat kecepatan RAM. KEcepatan ini masih bisa terus dikembangkan dimasa depan.

Minggu, 22 November 2009

Fungsi Harddisk

Pengertian Dan Fungsi Harddisk

FUNGSI HARDDISK

http://1.bp.blogspot.com/_IjFj3FbSai4/SiNGkbd676I/AAAAAAAAABs/BWOqJ1N8yEI/s400/Harddisk.jpeg

  • Harddisk merupakan ruang simpan utama dalam sebuah computer. Di situlah seluruh sistem operasi dan mekanisme kerja kantor dijalankan, setiap data dan informasi disimpan.
  • Dalam sebongkah harddisk, terdapat berbagai macam ruangruang kecil (direktori, folder, subdirektori, subfolder), yang masing-masing dikelompokkan berdasarkan fungsi dan kegunaannya. Di situlah data-data diletakkan.
  • Ruang kecil dalam harddisk bekerja dalam logika saling tergantung (interdependent). Data/informasi dalam satu ruang kadangkala diperlukan untuk menggerakkan data/ informasi yang berada di ruang lain. Ada ruang di mana data di dalamnya tidak boleh diutak-atik atau dipindahkan ke tempat lain, ada ruang di mana kita bisa membuang dan menaruh data secara bergantian sesuai kebutuhan.
  • Harddisk terdiri atas beberapa komponen penting. Komponen utamanya adalah pelat (platter) yang berfungsi sebagai penyimpan data. Pelat ini adalah suatu cakram padat yang berbentuk bulat datar, kedua sisi permukaannya dilapisi dengan material khusus sehingga memiliki pola-pola magnetis. Pelat ini ditempatkan dalam suatu poros yang disebut spindle.

PRINSIP KERJA HARDDISK

http://2.bp.blogspot.com/_IjFj3FbSai4/SiNG2q0KbwI/AAAAAAAAAB0/gtCYWhpgyrA/s400/Harddisk+2.jpeg

  • Spindle memiliki sebuah penggerak yang disebut spindle motor, yang berfungsi untuk memutar pelat harddisk dalam kecepatan tinggi. Perputaran ini diukur dalam satuan rotation per minute (RPM). Makin cepat putaran tiap menitnya, makin bagus kualitas harddisk tersebut. Ukuran yang lazim kita dengar adalah 5400, 7200, atau 10.000RPM.
  • Sebuah peranti baca-tulis elektromagnetik yang disebut dengan heads ditempatkan pada kedua permukaan pelat. Heads berukuran kecil ini ditempatkan pada sebuah slider, sehingga heads bisa membaca data/informasi yang tersimpan pada pelat dan merekam informasi ke dalam pelat tersebut.
  • Slider ini dihubungkan dengan sebuah lengan yang disebut actuator arms. Actuator arms ini sendiri dipasang mati pada poros actuator, di mana seluruh mekanisme gerakan dari actuator ini dikendalikan oleh sebuah papan pengendali (logic board) yang mengomunikasikan setiap pertukaran informasi dengan komponen komputer yang lainnya. Antara actuator dengan karena keduanya dihubungkan dengan sebuah kabel pita tipis. Kabel inilah yang menjadi jalan instruksi dari dan ke dalam pelat harddisk.
  • Jumlah pelat masing-masing harddisk berbeda-beda, tergantung dari ukuran/daya tampung masing-masing pelat dan ukuran harddisk secara keseluruhan.
  • Sebuah pelat harddisk pada umumnya memiliki daya tampung antara 10 atau 20gigabyte (GB). Sebuah harddisk yang berkapasitas total 40GB berarti memiliki 2 pelat, sedangkan bila berukuran 30GB, ia memiliki dua buah pelat berukuran 10 dan 20GB atau tiga buah pelat berukuran 10GB. Masing-masing pelat harddisk mampu menangani/menampung puluhan juta bit data. Data-data ini dikelompokkan ke dalam kelompok-kelompok yang lebih besar, sehingga memungkinkan pengaksesan informasi yang lebih cepat dan mudah.
  • Masing-masing pelat memiliki dua buah head, satu berada di atas permukaan pelat, satunya lagi ada di bawah head. Dari sini ketahuan bahwa harddisk yang memiliki tiga buah pelat misalnya (rata-rata sebuah harddisk memang terdiri atas tiga pelat) memiliki total enam permukaan dan enam head.
  • Masing-masing pelat memiliki kemampuan merekam dan menyimpan informasi dalam suatu lingkaran konsentris yang disebut track (bayangkan track ini seperti lintasan dalam suatu arena perlombaan atletik).
  • Masing-masing track terbagi lagi dalam bagian-bagian yang lebih kecil yang disebut sektor (sector). Nah, setiap sektor dalam tracktrack harddisk ini mampu menampung informasi sebesar 512 bytes.
  • Sektor-sektor dalam sebuah harddisk ini tidak dikelompokkan secara mandiri tetapi dikelompokkan lagi dalam sebuah gugusan yang lebih besar yang disebut cluster. Apa fungsi peng-cluster-an ini? Tak lain adalah untuk membuat mekanisme penulisan dan penyimpanan data menjadi lebih sederhana, lebih efisien, tidak berisiko salah, dan dengan demikian memperpanjang umur harddisk.
  • Sekarang kita ambil contoh ketika kita tengah menjalankan sebuah program spreadsheet pada komputer kita. Ketika kita memasukkan data ke dalam program spreadsheet, di sana terjadi ribuan atau bahkan jutaan pengaksesan disk secara individual. Dengan demikian, memasukkan data berukuran 20megabyte (MB) ke dalam sektor-sektor berukuran 512 byte jelas akan memakan waktu dan menjadi tidak efisien.
  • Untuk mengefisienkan pekerjaan, inilah yang dilakukan berbagai komponen dalam PC secara bahu-membahu.

OUTPUT DEVICE

OUTPUT DEVICE

Output device adalah peralatan komputer yang berfungsi untuk melihat instruksi yang sedang dilakukan oleh komputer dan untuk melihat hasil pengolahan data komputer. Output atau hasil pengolahan data tersebut dapat berupa tulisan, image atau gambar, suara, dan bentuk yang dapat dibaca oleh mesin (machine readable form). Dan output atau hasil pengolahan data tersebut berbentuk hard-copy (di cetak ke kertas), soft-copy (ditampilkan ke monitor), dan drive (di simpan ke dalam Compact Disk).




Macam-macam output device (alat keluaran) komputer, yaitu :
Monitor
Monitor adalah alat keluaran yang memberikan dan menampilkan informasi atau data atau instruksi yang dihasilkan atau sedang dilakukan oleh komputer.

Infocus
Infocus merupakan alat keluaran yang mempunyai fungsi sama dengan monitor. Perbedaannya, infocus membutuhkan media penerima pancaran signal-signal infocus, media penerima tersebut sebaiknya memiliki permukaan datar dan berwarna putih (terang). Contoh media yang biasa digunakan yaitu dinding putih, whiteboard, ataupun kain/layar putih yang dibentangkan.

Printer
Printer adalah alat keluaran yang dapat mencetak teks atau gambar hasil pengolahan komputer ke media kertas atau media lainnya seperti kertas transparansi.

Plotter
Plotter merupakan alat keluaran yang mempunyai fungsi sama dengan printer. Perbedaannya adalah plotter digunakan untuk mencetak gambar yang berukuran cukup besar, seperti gambar mesin dan konstruksi bangunan.

Speaker
Speaker adalah alat keluaran yang menghasilkan output dalam bentuk suara.

Blog ini merupakan media pembelajaran bagi saya untuk belajar mendalami tentang komputer, dan mengelola blog. Mohon maaf bnget's jika isi blog ini ada yang salah, masih kurang jelas, kurang menarik, dan masih mengambil dari artikel yang sudah ada. Selanjutnya akan dilakukan posting perbaikan dan penambahan dalam artikel ini. Thx bro.. sudah berkunjung ke blog ini. Semoga artikel ini bermanfaat. Dan penting untuk membaca artikel menarik lainnya di bawah ini.

Selasa, 03 November 2009

Geografi

Geografi adalah satu mata pelajaran yang kompleks kerana ia bukan sahaja mempunyai ciri-ciri sosial tetapi termasuk juga ciri-ciri sains semula jadi. Geografi memandang manusia dengan aspek semula jadinya sebagai penaburan ruang yang saling berkaitan di atas permukaan bumi.Pola-pola tersebut adalah seperti penaburan penduduk, bandar, bahasa, negeri, politik, sistem pertanian, perindustrian, iklim serta penduduk.

Di samping itu pengajian geografi ialah mengenai perhubungan atau saling hubungan antara kawasan-kawasan seperti trafik penumpang pesawat udara, perkapalan lautan atau perdagangan antarabangsa.

Tambahan pula geografi cuba menggunakan data-data daripada dunia biologi, fizikal dan sosial seperti unsur-unsur yang menunnjukkan variasi yang jelas dalam ruang yang mempunyaisaling hubungan yang bermakna dengan fenomena yang lain.

Oleh yang demikian, geografi bolehlah disifatkan sebagai satu bidang pengetahuan atau 'field of knowledge' dan bukanlah satu subjek yang tersendiri di mana pengetahuan-pengetahuan adalah asli kepada mata pelajaran itu. Ini bermakna geografi bukanlah satu bentuk pengetahuan tetapi ia adlah satu bidang, di mana kebanyakan butir pengetahuannya didapati subjek-subjek sains sosial dan sains semulajadi. Konsep geografi ini adalah konsisten dengan falsafah serta ideanya iaitu:

1. Geografi sebagai satu sintesis
2. Geografi sebagai satu pandangan

Dalam konteks itu, sintesis boleh disifatkan sebagai penggabungan unsur-unsur dan bahagian-bahagian supaya menjadi satu keseluruhan.

Oleh sebab itu Geografi ialah satu mata pelajaran yang kompleks adalah sukar untuk memberinya satu definisi yang khusus. Banyak percubaan telah dibuat untuk mendifinasikan bidang itu dan berikut ialah takrifan yang penting dan menarik.

UNESCO (1956) mendifinasikan geografi sebagai:
1. satu agen sintesis
2. satu kajian perhubungan ruang
3. sains dalam penggunaan tanah

John Mackinder (1861-1947) seorang pakar geografi memberi definisi geografi sebagai satu kajian mengenai kaitan antara manusia dengan alam sekitar

Sel

Sel adalah bagian struktural dan fungsional dari setiap organisme. Beberapa organisme, misalnya bakteri, merupakan uniseluler, yaitu terdiri dari hanya satu sel saja. Beragam organisme lainnya, misalnya manusia, adalah multiseluler (manusia diperkirakan memiliki 100.000 miliar sel dalam tubuhnya). Teori tentang sel yang pertama kali dikemukakan pada abad ke-19 menyatakan bahwa semua organisme tersusun atas satu atau lebih sel. Setiap sel berasal dari sebuah sel lainnya. Seluruh fungsi vital bagi organisme terjadi di dalam sel dan sel-sel tersebut mengandung informasi genetik yang dibutuhkan untuk mengatur fungsi sel dan memindahkan informasi kepada sel-sel generasi berikutnya.

Kata "sel" berasal dari kata dalam bahasa Latin "cella", yang artinya adalah "ruang kecil". Nama ini dipilih oleh Robert Hooke karena ia melihat adanya kesamaan antara sebuah sel dan sebuah ruangan kecil.

Setiap sel memenuhi kebutuhannya sendiri dan merawat dirinya sendiri pula. Mereka bisa mengambil zat-zat nutrisi, mengubahnya menjadi energi, menjalankan fungsi-fungsi khususnya, dan bereproduksi jika dibutuhkan. Setiap sel menyimpan seperangkat instruksinya sendiri untuk melakukan aktivitas-aktivitas tersebut.

Setiap sel memiliki kemampuan-kemampuan berikut :

  1. Bereproduksi dengan cara membelah diri.
  2. Metabolisme, termasuk mengambil bahan baku, memproduksi molekul-molekul berenergi dan melepaskan hasil produksinya. Kinerja sebuah sel tergantung pada kemampuannya untuk mengekstrak dan menggunakan energi kimia yang tersimpan dalam molekul-molekul organik. Energi ini didapatkan dari proses metabolisme.
  3. Pembuatan protein-protein, mesin bagi sel-sel tersebut, misalnya enzim. Sebuah sel mamalia rata-rata terdiri dari 10.000 jenis protein yang berbeda.
  4. Memberikan respon terhadap rangsangan eksternal dan internal seperti perubahan temperatur, pH atau kandungan nutrisi.
  5. Mengatur lalu lintas vesikel.

Salah satu cara untuk mengklasifikasikan sel adalah dengan mengamati apakah mereka hidup menyendiri atau berkelompok. Organisme-organisme beragam dari yang hanya memiliki satu sel (disebut sebagai organisme uniseluler) yang berfungsi dan mempertahankan diri kurang lebih secara independen, atau membentuk koloni-koloni dan hidup bersama, sampai pada sel-sel multiseluler di mana sel-sel tersebut memiliki spesialisasi masing-masing dan biasanya tidak mampu bertahan hidup jika saling dipisahkan. 220 jenis sel dan jaringan membentuk tubuh manusia.

Sel juga dapat diklasifikasikan menurut struktur dalamnya :

  1. Sel-sel prokariotik memiliki struktur sederhana. Mereka dapat ditemukan hanya pada organisme uniseluler dan sel-sel koloni. Dalam sistem tiga domain dari klasifikasi ilmiah, sel-sel prokariotik diletakkan pada domain Archaea dan Eubacteria.
  2. Sel-sel eukariotik memiliki organel-organel sendiri pada membrannya. Organisme-organisme eukarotik bersel tunggal sangat bervariasi, namun banyak pula bentuk-bentuk koloni dan multiselular (kingdom multiseluler, misalnya Animalia, Plantae dan Fungi, semuanya adalah eukarotik).

Setiap sel, baik prokariotik maupun eukariotik, masing-masing memiliki membran yang membungkusnya, sebagai pemisah antara bagian interior dengan lingkungan sel tersebut, secara tegas mengatur keluar-masuknya zat dan mempertahankan potensial listrik dari sel tersebut. Di dalam membran tersebut adalah cytoplasma (zat yang memenuhi sebagian besar volume sel). Setiap sel memiliki DNA, materi pembawa informasi genetik dan RNA, yang membawa informasi-informasi yang dibutuhkan untuk membentuk berbagai protein, misalnya enzim, yang merupakan mesin penggerak utama dari sebuah sel. Di dalam sebuah sel terdapat berbagai zat biomolekul lainnya. Tulisan ini akan secara singkat membahas komponen-komponen primer dari sebuah sel dan kemudian menjelaskan fungsi-fungsinya secara sederhana.

  1. Membran sel. Lapisan luar dari sebuah sel eukarotik disebut membran plasma. Bentuk lain dari membran plasma juga ditemukan pada sel-sel prokariotik, namun pada organisme-organisme ini biasa disebut sebagai membran sel. Membran ini bertugas untuk memisahkan dan melindungi sebuah sel dari lingkungannya, dan sebagian besar terbentuk dari lipida berlapis dua (molekul semacam lemak) dan protein-protein. Pada membran ini terdapat berbagai molekul lain yang berfungsi sebagai saluran dan pompa yang memindahkan berbagai molekul keluar dan ke dalam sel.
  2. Cytoskeleton. Cystoskeleton adalah sebuah komponen sel yang sangat penting, kompleks dan dinamis. Komponen ini berfungsi untuk mengatur dan mempertahankan bentuk sel, menahan organel-organel pada tempatnya masing-masing, dan menggerakkan bagian-bagian sel dalam proses pertumbuhan dan pergerakan. Banyak sekali ragam protein yang berkaitan dengan cytoskeleton, masing-masing mengontrol struktur sel dengan mengarahkan, menumpuk dan membariskan filamen-filamen.
  3. Cytoplasma. Di dalam sebuah sel terdapat sebuah ruang yang dipenuhi oleh cairan yang disebut cytoplasma. Istilah "cytoplasma" merujuk pada campuran ion dan cairan pada zat di dalam sel dan organel-organel yang terkandung di dalamnya yang terpisahkan dari "sup" dalam sel ini dengan membrannya sendiri. Cytosol merujuk hanya pada cairannya, dan bukan pada organel-organel tersebut.
  4. Material genetik. Dua jenis material genetik terdapat dalam setiap sel, yaitu deoxyribonucleic acid (DNA) dan ribonucleic acid (RNA). Kebanyakan organisme menggunakan DNA sebagai tempat penyimpanan informasi jangka panjang, namun beberapa virus menggunakan RNA sebagai material genetik mereka.
  5. Organel. Tubuh manusia memiliki berbagai organ, misalnya jantung, paru-paru dan ginjal, dan masing-masing organ memiliki fungsinya yang spesifik. Sebuah sel juga memiliki seperangkat organ kecil yang disebut organel yang secara khusus menjalankan satu atau lebih fungsi tertentu.

Senin, 02 November 2009

Gerak

Pengertian Gerak

Gerak adalah perubahan posisi suatu benda terhadap titik acuan. Titik acuan sendiri didefinisikan sebagai titik awal atau titik tempat pengamat.

Gerak bersifat relatif artinya gerak suatu benda sangat bergantung pada titik acuannya. Benda yang bergerak dapat dikatakan tidak bergerak, sebgai contoh meja yang ada dibumi pasti dikatakan tidak bergerak oleh manusia yang ada dibumi. Tetapi bila matahari yang melihat maka meja tersebut bergerak bersama bumi mengelilingi matahari.

Contoh lain gerak relatif adalah B menggedong A dan C diam melihat B berjalan menjauhi C. Menurut C maka A dan B bergerak karena ada perubahan posisi keduanya terhadap C. Sedangkan menurut B adalah A tidak bergerak karena tidak ada perubahan posisi A terhadap B. Disinilah letak kerelatifan gerak. Benda A yang dikatakan bergerak oleh C ternyata dikatakan tidak bergerak oleh B. Lain lagi menurut A dan B maka C telah melakukan gerak semu.

Gerak semu adalah benda yang diam tetapi seolah-olah bergerak karena gerakan pengamat. Contoh yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika kita naik mobil yang berjalan maka pohon yang ada dipinggir jalan kelihatan bergerak. Ini berarti pohon telah melakukan gerak semu. Gerakan semu pohon ini disebabkan karena kita yang melihat sambil bergerak.

Pembagian Gerak

Bedasarkan lintasannya gerak dibagi menjadi 3

  1. Gerak lurus yaitu gerak yang lintasannya berbentuk lurus
  2. Gerak parabola yaitu gerak yang lintasannya berbentuk parabola
  3. Gerak melingkar yaitu gerak yang lintasannya berbentuk lingkaran

Sedangkan berdasarkan percepatannya gerak dibagi menjadi 2

  1. Gerak beraturan adalah gerak yang percepatannya sama dengan nol (a = 0) atau gerak yang kecepatannya konstan.
  2. Gerak berubah beraturan adalah gerak yang percepatannya konstan (a = konstan) atau gerak yang kecepatannya berubah secara teratur

Pada kesempatan ini hanya akan kita bahas tentang gerak lurus saja. Gerak lurus sendiri dibagi menjadi 2 :

1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)

adalah gerak gerak benda yang lintasannya lurus dan kecepatannya konstan (tetap). Contoh gerak GLB adalah mobil yang bergerak pada jalan lurus dan berkecepatan tetap.

Persamaan yang digunakan pada GLB adalah sebagai berikut :

s = v.t

Keterangan :

s adalah jarak atau perpindahan (m)

v adalah kelajuan atau kecepatan (m/s)

t adalah waktu yang dibutuhkan (s)

Sebelum lebih lanjut membahas tentang gerak terlebih dahulu kita bahas tentang perbedaan perpindahan dan jarak tempuh.

Perpindahan adalah besarnya jarak yang diukur dari titik awal menuju titik akhir sedangkan Jarak tempuh adalah Panjang lintasan yang ditempuh benda selama bergerak.

Perhatikan gambar dibawah ini

Perpindahan

Sebuah benda bergerak dari A menuju B kemudian dia kembali ke C. Pada peristiwa di atas Pepindahannya adalah AB – BC = 200 m – 90 m = 110 m. Sedangkan jarak yang ditempuh adalah AB + BC = 200 m + 90 m = 290 m.

Apabila perpindahan dan jarak itu berbeda maka antara kecepatan dan kelajuan juga berbeda.

Kecepatan didefinisikan sebagai besarnya perpindahan tiap satuan waktu dan Kelajuan didefinisikan sebagai besarnya jarak yang ditempuh tiap satuan waktu. Perumusan yang digunakan pada kecepatan dan kelajuan adalah sama.

Karena dalam hal ini yang kita bahas adalah gerak lurus maka besarnya perpindahan dan jarak yang ditempuh adalah sama. Berdasarkan pada alasan ini maka untuk sementara supaya mudah dalam membahas, kecepatan dan kelajuan dianggap sama.

Pada pembahasan GLB ada juga yang disebut dengan kecepatan rata-rata. Kecepatan rata-rata didefinisikan besarnya perpindahan yang ditempuh dibagi dengan jumlah waktu yang diperlukan selama benda bergerak.

v rata-rata = Jumlah jarak atau perpindahan / jumlah waktu

Karena dalam kehidupan sehari-hari tidak memungkinkan adanya gerak lurus beraturan maka diambillah kecepatan rata-rata untuk menentukan kecepatan pada gerak lurus beraturan.

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

Adalah gerak lintasannya lurus dengan percepatan tetap dan kecepatan yang berubah secara teratur. Contoh GLBB adalah gerak buah jatuh dari pohonnya, gerak benda dilempar ke atas.

GLBB dibagi menjadi 2 macam :

a. GLBB dipercepat

Adalah GLBB yang kecepatannya makin lama makin cepat, contoh GLBB dipercepat adalah gerak buah jatuh dari pohonnya.

Grafik hubungan antara v terhadap t pada GLBB dipercepat adalah

Grafik v - t

Sedangkan Grafik hubungan antara s terhadap t pada GLBB dipercepat

Grafik s - t

b. GLBB diperlambat

Adalah GLBB yang kecepatannya makin lama makin kecil (lambat). Contoh GLBB diperlambat adalah gerak benda dilempar keatas.

Grafik hubungan antara v terhadap t pada GLBB diperlambat

Grafik v -t GLBB diperlambat

Grafik hubungan antara s terhadap t pada GLBB diperlambat

Grafik s - t diperlambat

Persamaan yang digunakan dalam GLBB sebagai berikut :

Untuk menentukan kecepatan akhir

V akhir

Untuk menentukan jarak yang ditempuh setelah t detik adalah sebagai berikut:

Rumus Jarak

Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan persamaan diatas adalah saat GLBB dipercepat tanda yang digunakan adalah + .

Untuk GLBB diperlambat tanda yang digunakan adalah - , catatan penting disini adalah nilai percepatan (a) yang dimasukkan pada GLBB diperlambat bernilai positif karena dirumusnya sudah menggunakan tanda negatif.

Latihan soal

  1. Sebuah bola dengan massa 10 kg dilempar keatas. Setelah mencapai titik tertinggi bola kembali jatuh ke bawah. Apabila percepatan gravitasi bumi 10 m/s2, maka (a) Jelaskan gerak apa saja yang telah dilakukan oleh bola, (b) Hitunglah waktu yang diperlukan untuk mencapai titik tertinggi, (c) Berapakah tinggi maksimum yang dapat dicapai oleh bola?
  2. Jarak sekolah dengan rumah rudi adalah 30 km, Jika waktu masuk sekolah 07.00 dan Rudi berangkat dari rumah pukul 06.30 maka berapakah kelajuan minimum yang diperlukan Rudi supaya tidak terlambat?
  3. Sebuah truk bergerak dengan kecepatan 20 m/s kemudian dipercepat dengan percepatan 2 m/s2 selama 5 sekon. Berapakah kecepatan akhir truk?
  4. Bus bergerak munuju surabaya. 10 menit pertama menempuh jarak 4 km, 10 menit kedua menempuh jarak 8 km dan 10 menit terakhir menempuh jarak 6 km. Berapakah kecepatan rata-rata bus?
  5. Perhatikan grafikberikut ini

Grafik gerak

Hitunglah jarak yang ditempuh benda mulai awal sampai akhir?

Kalor

Pengertian Kalor

Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandung oleh benda sangat besar, begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit.

Dari hasil percobaan yang sering dilakukan besar kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu benda(zat) bergantung pada 3 faktor

  1. massa zat
  2. jenis zat (kalor jenis)
  3. perubahan suhu

Sehingga secara matematis dapat dirumuskan :

Q = m.c.(t2 – t1)

Dimana :

Q adalah kalor yang dibutuhkan (J)

m adalah massa benda (kg)

c adalah kalor jenis (J/kgC)

(t2-t1) adalah perubahan suhu (C)

Kalor dapat dibagi menjadi 2 jenis

  • Kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu
  • Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud (kalor laten), persamaan yang digunakan dalam kalor laten ada dua macam Q = m.U dan Q = m.L. Dengan U adalah kalor uap (J/kg) dan L adalah kalor lebur (J/kg)

Dalam pembahasan kalor ada dua kosep yang hampir sama tetapi berbeda yaitu kapasitas kalor (H) dan kalor jenis (c)

Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu benda sebesar 1 derajat celcius.

H = Q/(t2-t1)

Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg zat sebesar 1 derajat celcius. Alat yang digunakan untuk menentukan besar kalor jenis adalah kalorimeter.

c = Q/m.(t2-t1)

Bila kedua persamaan tersebut dihubungkan maka terbentuk persamaan baru

H = m.c

Analisis grafik perubahan wujud pada es yang dipanaskan sampai menjadi uap. Dalam grafik ini dapat dilihat semua persamaan kalor digunakan.

Grafik Perubahan Wujud Es

Keterangan :

Pada Q1 es mendapat kalor dan digunakan menaikkan suhu es, setelah suhu sampai pada 0 C kalor yang diterima digunakan untuk melebur (Q2), setelah semua menjadi air barulah terjadi kenaikan suhu air (Q3), setelah suhunya mencapai suhu 100 C maka kalor yang diterima digunakan untuk berubah wujud menjadi uap (Q4), kemudian setelah berubah menjadi uap semua maka akan kembali terjadi kenaikan suhu kembali (Q5)

Untuk mencoba kemampuan silakan kkerjakan latihan soal dengan cara klik disini.

Hubungan antara kalor dengan energi listrik

Kalor merupakan bentuk energi maka dapat berubah dari satu bentuk kebentuk yang lain. Berdasarkan Hukum Kekekalan Energi maka energi listrik dapat berubah menjadi energi kalor dan juga sebaliknya energi kalor dapat berubah menjadi energi listrik. Dalam pembahasan ini hanya akan diulas tentang hubungan energi listrik dengan energi kalor. Alat yang digunakan mengubah energi listrik menjadi energi kalor adalah ketel listrik, pemanas listrik, dll.

Besarnya energi listrik yang diubah atau diserap sama dengan besar kalor yang dihasilkan. Sehingga secara matematis dapat dirumuskan.

W = Q

Untuk menghitung energi listrik digunakan persamaan sebagai berikut :

W = P.t

Keterangan :

W adalah energi listrik (J)

P adalah daya listrik (W)

t adalah waktu yang diperlukan (s)

Bila rumus kalor yang digunakan adalah Q = m.c.(t2 – t1) maka diperoleh persamaan ;

P.t = m.c.(t2 – t1)

Yang perlu diperhatikan adalah rumus Q disini dapat berubah-ubah sesuai dengan soal.

Asas Black

Menurut asas Black apabila ada dua benda yang suhunya berbeda kemudian disatukan atau dicampur maka akan terjadi aliran kalor dari benda yang bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu rendah. Aliran ini akan berhenti sampai terjadi keseimbangan termal (suhu kedua benda sama). Secara matematis dapat dirumuskan :

Q lepas = Q terima

Yang melepas kalor adalah benda yang suhunya tinggi dan yang menerima kalor adalah benda yang bersuhu rendah. Bila persamaan tersebut dijabarkan maka akan diperoleh :

Q lepas = Q terima

m1.c1.(t1 – ta) = m2.c2.(ta-t2)

Catatan yang harus selalu diingat jika menggunakan asasa Black adalah pada benda yang bersuhu tinggi digunakan (t1 – ta) dan untuk benda yang bersuhu rendah digunakan (ta-t2). Dan rumus kalor yang digunakan tidak selalu yang ada diatas bergantung pada soal yang dikerjakan.

Minggu, 01 November 2009

Pemuaian

Pengertian Pemuaian

Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor.

Pemuaian terjadi pada 3 zat yaitu pemuaian pada zat padat, pada zat cair, dan pada zat gas.

Pemuaian pada zat gas ada 3 jenis yaitu pemuaian panjang (untuk satu demensi), pemuaian luas (dua dimensi) dan pemuaian volume (untuk tiga dimensi). Sedangkan pada zat cair dan zat gas hanya terjadi pemuaian volume saja, khusus pada zat gas biasanya diambil nilai koofisien muai volumenya sama dengan 1/273.

Pemuaian panjang

adalah bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena menerima kalor. Pada pemuaian panjang nilai lebar dan tebal sangat kecil dibandingkan dengan nilai panjang benda tersebut. Sehingga lebar dan tebal dianggap tidak ada. Contoh benda yang hanya mengalami pemuaian panjang saja adalah kawat kecil yang panjang sekali.

Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu panjang awal benda, koefisien muai panjang dan besar perubahan suhu. Koefisien muai panjang suatu benda sendiri dipengaruhi oleh jenis benda atau jenis bahan.

Secara matematis persamaan yang digunakan untuk menentukan pertambahan panjang benda setelah dipanaskan pada suhu tertentu adalah

Rumus pertambahan panjang

Bila ingin menentukan panjang akhir setelah pemanasan maka digunakan persamaan sebagai berikut :

Rumus panjang akhir

Yang perlu diperhatikan adalah didala rumus tersebut banyak sekali menggunakan lambang sehingga menyulitkan dalam menghapal. Disarankan untuk sering menggunakan rumus tersebut dalam mengerjakan soal dan tidak perlu dihapal.

Pemuaian luas

adalah pertambahan ukuran luas suatu benda karena menerima kalor. Pemuaian luas terjadi pada benda yang mempunyai ukuran panjang dan lebar, sedangkan tebalnya sangat kecil dan dianggap tidak ada. Contoh benda yang mempunyai pemuaian luas adalah lempeng besi yang lebar sekali dan tipis.

Seperti halnya pada pemuian luas faktor yang mempengaruhi pemuaian luas adalah luas awal, koefisien muai luas, dan perubahan suhu. Karena sebenarnya pemuaian luas itu merupakan pemuian panjang yang ditinjau dari dua dimensi maka koefisien muai luas besarnya sama dengan 2 kali koefisien muai panjang. Pada perguruan tinggi nanti akan dibahas bagaimana perumusan sehingga diperoleh bahwa koefisien muai luas sama dengan 2 kali koefisien muai panjang.

Untuk menentukan pertambahan luas dan volume akhir digunakan persamaan sebagai berikut :

Rumus pemuaian luas

Pemuaian volume

adalah pertambahan ukuran volume suatu benda karena menerima kalor. Pemuaian volume terjadi benda yang mempunyai ukuran panjang, lebar dan tebal. Contoh benda yang mempunyai pemuaian volume adalah kubus, air dan udara. Volume merupakan bentuk lain dari panjang dalam 3 dimensi karena itu untuk menentukan koefisien muai volume sama dengan 3 kali koefisien muai panjang. Sebagaimana yang telah dijelskan diatas bahwa khusus gas koefisien muai volumenya sama dengan 1/273

Persamaan yang digunakan untuk menentukan pertambahan volume dan volume akhir suatu benda tidak jauh beda pada perumusan sebelum. Hanya saja beda pada lambangnya saja. Perumusannya adalah

Rumus pemuaian volume

Jumat, 09 Oktober 2009

Zat dan Wujudnya

ZAT

Zat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang. Maksud dari menempati ruang disini adalah memiliki volume. Zat secara umum dibagi menjadi tiga antara lain zat padat, zat gas dan zat cair. Tetapi karena didunianya ini sebenarnya pembagian tersebut tidak cukup untuk menggolongkan macam-macam zat. Pembahasan selanjutnya akan dibahas lebih detail pada pelajaran kimia. Pelajaran kimia sendiri akan dibahas di kelas 10 sampai dengan kelas 13

Zat Padat

Benda dikatakan termasuk zat padat bila memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

  • Jarak antar partikelnya sangat rapat
  • Gaya tarik antar partikelnya sangat kuat
  • Bentuknya tetap
  • Volumenya tetap

Karena gaya tarik antar partikel pada zat padat sangat kuat maka bentuk zat padat cenderung tetap bila tidak ada gaya atau reaksinya yang mempengaruhinya. Contoh zat padat adalah batu, kayu, besi dll.

Z at Cair

Ciri-ciri zat cair adalah sebagai berikut :

  • Jarak antar partikelnya agak renggang
  • Gaya tarik antar partikelnya agak kuat
  • Volumenya tetap
  • Bentuknya berubah

Gaya tarik antar partikel zat cair agak kuat artinya lebih lemah dibanding dengan gaya tarik pada partikel zat padat. Agak lemahnya gaya tarik ini mengakibatkan bentuk zat cair dapat berubah-ubah sesuai dengan tempatnya (wadahnya).

Zat Gas

Zat gas mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

  • Jarak antar partikelnya sangat renggang
  • Gaya tarik antar partikelnya sangat lemah
  • Volumenya berubah
  • Bentuknya berubah

Lemahnya gaya tarik menarik antar partikel pada zat gas menyababkan bentuk dan volume zat gas selalu berubah sesuai dengan ruang yang ditempatinya. Yang menjadi ciri khas suatu zat sehinggaa dapat membedakan dari satu zat dengan zat lain adalah massa jenis.

MASSA JENIS

Massa jenis adalah perbandingan antara besarnya massa suatu zat dengan volume zat tersebut. Setiap zat mempunyai massa jenis yang berbeda-beda. Massa jenis zat tidak dipengaruhi oleh bentuk benda. Walaupun bentuk benda berbeda-beda selama terbuat dari jenis bahan yang sama maka massa jenis zat tersebut adalah sama. Kadang-kadang massa jenis juga disebut dengan rapat massa.

Untuk menentukan besar massa jenis suatu zat dipergunakan persamaan sebagai berikut :

Rumus massa jenis

Gaya Kohesi dan Adhesi

Gaya kohesi adalah gaya tarik menarik antar partikel yang sejenis, sebagai contoh partikel raksa dengan partikel raksa, partikel air dengan partikel air, dll.

Gaya adhesi adalah gaya tarik menarik antar partikel yang tak sejenis, sebagai contoh gaya tarik menarik antar partikel kapur dengan partikel papan tulis, partikel tinta dengan partikel kertas, dll.

Kapilaritas

Adalah peristiwa merembesnya zat cair melalui celah-celah kecil. Kapilaritas disebabkan karena adanya gaya Adhesi antaraa partikel zat cair dengan partikel zat yang lain.

Contoh kapilaritas adalah naiknya minyak pada sumbu kompor, basahnya baju ketika dicuci, dan lain-lain.

Apabila raksa dimasukkan kedalam pipa kapiler maka raksa yang ada pada pipa yang lebih besar akan lebih tinggi dari pada pipa yang lebih kecil, ini disebabkan karena gaya kohesi raksa lebih besar dari pada gaya adhesi raksa dengan partikel pipa kapiler. Sedangkan apabila air dimasukkan kedalam pipa kapiler maka air yang berada pada pipa yang lebih besar akan lebih rendah dari pada pada pipa yang lebih kecil, hal ini disebabkan karena gaya adhesi partikel air dengan partikel pipa kapiler lebih besar dari pada gaya kohesinya. Peristiwa yang terjadi pada raksa tersebut disebut dengan miniskus cembung, dan yang terjadi pada air disebut dengan miniskus cekung.

sumber : alljabbar.wordpress.com

Perbedaan penggunaan “in order to” dengan “in order (that)”

Beberapa pertanyaan yang masuk ke email saya menanyakan perbedaan penggunaan “in order to” dengan “in order (that)“. Tulisan ini mencoba menjawab pertanyaan tersebut.

In order to dan in order (that) sama-sama digunakan untuk mengekspresikan tujuan dan keduanya sama-sama berarti agar atau untuk. Namun demikian, penggunaannya dalam kalimat sangat berbeda.

A. Penggunaan “in order to”

In order to selalu diikuti oleh verb1, seperti terlihat pada formula berikut:

Subject + verb + object + in order to + verb1 + object…
In order to + verb1 + object, subject + verb + object

Contoh:

1. We should study hard in order to pass the exam. (Kita harus belajar keras agar lulus ujian).
2. Many people in Jakarta decide to leave their office late in the evening in order to avoid traffic jam. (Banyak orang di Jakarta memutuskan untuk pulang kantor agak malam untuk menghindari kemacetan lalu lintas).
3. He works very hard in order to be able to support his family. (Dia bekerja sangat keras agar dapat mensuport keluarganya).

Dengan menggunakan pola pada baris kedua, ketiga kalimat di atas dapat ditulis menjadi:

1. In order to pass the exam, we should study hard . (Agar lulus ujian, kita harus belajar keras ).
2. In order to avoid traffic jam, many people in Jakarta decide to leave their office late in the evening . (Untuk menghindari kemacetan lalu lintas, banyak orang di Jakarta memutuskan untuk pulang kantor agak malam).
3. In order to be able to support his family, he works very hard . (Agar dapat mensuport keluarganya, dia bekerja sangat keras ).

B. Penggunaan “in order (that)”

In order atau in order that selalu diikuti oleh clause (S + V), seperti terlihat pada formula berikut:
Subject + verb + object + in order (that) + subject + verb1 + object…
In order (that) + subject + verb1 + object, subject + verb + object

Contoh:

1. We should study hard in order we pass the exam. Atau, We should study hard in order that we pass the exam. (Kita harus belajar keras agar kita lulus ujian).
2. Many people in Jakarta decide to leave their office late in the evening in order they avoid traffic jam. Atau, Many people in Jakarta decide to leave their office late in the evening in order that they avoid traffic jam. (Banyak orang di Jakarta memutuskan untuk pulang kantor agak malam agar mereka terhindar dari kemacetan lalu lintas).
3. He works very hard in order he is able to support his family. Atau, He works very hard in order that he is able to support his family. (Dia bekerja sangat keras agar dia dapat mensuport keluarganya).

Dengan menggunakan pola pada baris kedua, ketiga kalimat di atas juga dapat ditulis menjadi:

1. In order we pass the exam, we should study hard . Atau, In order that we pass the exam, we should study hard. (Agar kita lulus ujian, kita harus belajar keras).
2. In order they avoid traffic jam, many people in Jakarta decide to leave their office late in the evening . Atau, In order that they avoid traffic jam, many people in Jakarta decide to leave their office late in the evening. (Agar mereka terhindar dari kemacetan lalu lintas, banyak orang di Jakarta memutuskan untuk pulang kantor agak malam).
3. In order he is able to support his family, he works very hard . Atau, In order that he is able to support his family, he works very hard . (Agar dia dapat mensuport keluarganya, dia bekerja sangat keras).

C. Penggunaan “in order + for object pronoun/noun + to”

Kedua pola di atas (A & B) dapat dimodifikasi menjadi :
Subject + verb + object + in order + for + object pronoun/noun + to + verb1 + object
In order + for + object pronoun/noun + to + verb1 + object, subject + verb + object

Contoh:

1. We should study hard in order for us to pass the exam. (Kita harus belajar keras agar kita lulus ujian).
2. Many people in Jakarta decide to leave their office late in the evening in order for them to avoid traffic jam. (Banyak orang di Jakarta memutuskan untuk pulang kantor agak malam agar mereka terhindar dari kemacetan lalu lintas).
3. He works very hard in order for him to be able to support his family. (Dia bekerja sangat keras agar dia dapat mensuport keluarganya).

Dengan menggunakan pola pada baris kedua, ketiga kalimat di atas dapat ditulis menjadi:

1. In order for us to pass the exam, we should study hard . (Agar kita lulus ujian, kita harus belajar keras ).
2. In order for them to avoid traffic jam, many people in Jakarta decide to leave their office late in the evening . (Agar mereka terhindar dari kemacetan lalu lintas, banyak orang di Jakarta memutuskan untuk pulang kantor agak malam).
3. In order for him to be able to support his family, he works very hard . (Agar dia dapat mensuport keluarganya, dia bekerja sangat keras ).

D. “In order to + verb1″ vs “to + verb1″

Apakah “in order” pada pola A dapat dihilangkan sehingga tinggal infinitive-nya saja?

Ya, bahkan penggunaan infinitive lebih sering digunakan. (Lihat Infinitives dan Penggunaannya).

Contoh:

1. We should study hard to pass the exam. (Kita harus belajar keras agar lulus ujian).
2. Many people in Jakarta decide to leave their office late in the evening to avoid traffic jam. (Banyak orang di Jakarta memutuskan untuk pulang kantor agak malam untuk menghindari kemacetan lalu lintas).
3. He works very hard to be able to support his family. (Dia bekerja sangat keras agar dapat mensuport keluarganya).

Jika infinitivenya diletakkan di depan, kalimatnya menjadi:

1. To pass the exam, we should study hard . (Agar lulus ujian, kita harus belajar keras ).
2. To avoid traffic jam, many people in Jakarta decide to leave their office late in the evening . (Untuk menghindari kemacetan lalu lintas, banyak orang di Jakarta memutuskan untuk pulang kantor agak malam).
3. To be able to support his family, he works very hard . (Agar dapat mensuport keluarganya, dia bekerja sangat keras ).

So, tidak begitu sulit, bukan? Jika anda ingin tambahan contoh kalimat penggunaan in order to dan in order (that) dapat dibaca di topik Conjunctions dan Penggunaannya.

Jumat, 25 September 2009

Past Future Perfect Continuous Tense

Pola Past Future Perfect Continuous Tense adalah sebagai berikut:

Subject + would + have + been + ( verb1+ing) + object + modifier

Contoh:

  1. Farmers in Jati Bali would have been growing rice crops for 40 years by the end of last month. (Petani-petani di Jati Bali akan telah bercocok tanam padi selama 40 tahun sebelum akhir bulan lalu).
  2. Some students would have been conducting research on vegetative plant propagations for one year when the semester started last month. (Beberapa siswa akan telah melakukan penelitian pada perbanyakan tanaman vegetatif selama 1 tahun ketika semester dimulai bulan lalu).
  3. Transpiration would have been starting to increase for more than an hour when we measured it at 9 a.m. yesterday. (Transpirasi akan telah mulai meningkat selama lebih dari 1 jam ketika kita mengukurnya jam 9 pagi kemarin).

Penggunaan Past Future Perfect Continuous Tense

Penggunaan past future perfect continuous tense sama dengan penggunaan past future perfect tense kategori yang ketiga, yaitu untuk menyatakan bahwa kejadian/aktivitas akan terus terjadi/dilakukan sampai batas waktu tertentu di masa lampau.

Perhatikan contoh pada past future perfect tense kategori ketiga berikut:

  1. I thought I would have been at school only for 6 hours yesterday. In fact, I had to wait for another hour because my dad’s car broke down on the way to the school.
  2. I was completely sure that on August 17, I would have lived in this house for 10 years sharp.
  3. I expected that I would have slept for 8 hours last night but I was awoken by my neighbor’s long big fight at 1 a.m. It was very loud and I couldn’t fall asleep till morning.
  4. It was predicted that when Mr. Dodi retired last month, he would have worked for this company for forty-five years.
  5. She never expected that she would have waited for her boyfriend for 2 hours last night.

Dalam past future perfect continuous tense, kelima kalimat ini menjadi:

  1. I thought I would have been being at school only for 6 hours yesterday. In fact, I had to wait for another hour because my dad’s car broke down on the way to the school.
  2. I was completely sure that on August 17, I would have been living in this house for 10 years sharp.
  3. I expected that I would have been sleeping for 8 hours last night but I was awoken by my neighbor’s long big fight at 1 a.m. It was very loud and I couldn’t fall asleep till morning.
  4. It was predicted that when Mr. Dodi retired last month, he would have been working for this company for forty-five years.
  5. She never expected that she would have been waiting for her boyfriend for 2 hours last night.

Negative Form

Bentuk negatif Past Future Perfect Continuous Tense mengikuti pola berikut:

Subject + would + not + have + been + (verb1+ing) + object + modifier

Contoh:

  1. I thought I wouldn’t have been being at school for 7 hours yesterday.
  2. I was completely sure that on August 17, I wouldn’t have been living in this house for 10 years yet.
  3. I expected that I wouldn’t have been sleeping for 4 hours last night.
  4. It was predicted that when Mr. Dodi retired last month, he wouldn’t have been working for this company for fifty years.
  5. She expected that she wouldn’t have been waiting for her boyfriend for 2 hours last night.

Yes/No Questions

Yes/No Questions untuk Past Future Perfect Continuous Tense adalah sebagai berikut:

Would + subject + not + have + been + (verb1+ing) + object + modifier?

Contoh:

  1. Would you have been being at school for 7 hours yesterday if your dad’s car hadn’t broken down on the way to the school?
  2. Would you have been living in this house for 10 years on August 17 if the house rent had been raised by the landlord?.
  3. If your neighbor hadn’t had a long big fight last night, would you have been sleeping for 4 hours last night?
  4. If Mr. Dodi were still strong, would he have been working for this company for more than fifty years?
  5. Did she expect that she would have been waiting for her boyfriend for 2 hours last night?

Lencana Facebook

Baca Manga Online at Faisal Ardhy

Cari Blog Ini