clock

Jumat, 29 Januari 2010

Perbedaan Penggunaan previous, before, dan beforehand

Kalau kita lihat di kamus Inggris-Indonesia, ketiga kata ini memiliki arti yang mirip, yaitu: sebelum atau sebelumnya. Nah, apa perbedaan dari ketiga kata ini?

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita harus ketahui jenis (part of speech) dari masing-masing kata agar kita dapat menggunakannya secara benar.

Previous adalah adjective (kata sifat); before adalah preposition (kata depan), adverb (kata keterangan), dan juga conjunction (kata sambung); beforehand adalah adverb, dan kadang-kadang digunakan sebagai adjective.
Previous

Karena merupakan sebuah adjective, previous digunakan untuk menerangkan noun, pada umumnya dalam pola: “previous + noun”. Misalnya: previous boss, previous lesson, previous day, dst. Dalam hal ini, previous berarti “sebelumnya”.

Contoh:

1. His previous car looked much nicer than his new one. (Mobil dia yang sebelumnya tampak jauh lebih bagus daripada mobilnya yang baru). Jika dia sudah gonta ganti mobil sebanyak 5 kali, misalnya mobil A, B, C, D, dan yang terbaru adalah E, maka yang dimaksud his previous car adalah hanyalah mobil D. Tetapi kalau ditulis : his previous cars, barulah bermakna semua mobil-mobilnya yang terdahulu (A, B, C, dan D).
2. Before we start our today’s lesson, let’s review our previous lesson. (Sebelum kita memulai pelajaran kita hari ini, mari kita review kembali pelajaran kita sebelumnya).Sama seperti contoh 1, yang dimasudkan previous lesson di sini hanyalah 1 pelajaran sebelum pelajaran hari ini.
3. She didn’t come to my birthday party even though in the previous day she told me that she would come. (Dia tidak datang ke ulang tahunku walaupun sehari sebelumnya dia bilang padaku bahwa dia akan datang).

Before

Di ketiga contoh di atas, dapatkah previous digantikan dengan before? Jawabannya adalah tidak, karena before tidak pernah berfungsi sebagai adjective.

Agar before dapat digunakan, ketiga kalimat harus direvisi dulu, dan polanya berubah sedikit menjadi:

1. His car before his new one looked much nicer. (sebagai preposition, = sebelum). Atau, His car before this one looked much nicer.
2. Before we start our today’s lesson, let’s review the lesson we have studied before. (sebagai adverb, = previously = sebelumnya).
3. She didn’t come to my birthday party even though one day before the party she told me that she would come. (sebagai preposition, = sebelum).

Beforehand

1. His car beforehand looked much nicer.
2. Let’s start our today’s lesson! Beforehand, let’s review the lesson we have studied before.
3. She didn’t come to my birthday party even though she told me that she would come one day beforehand.
4. Beforehand, thank you very much for your help. = Thank you very much beforehand for your help. (Terima kasi banyak sebelumnya atas bantuannya). Di kalimat ini beforehand sebagai adverb, = in advance = sebelumnya). Atau: Thank you very much in advance for your help.
5. To make sure that you will get a flight ticket, you should make a reservation at least two weeks beforehand. (Agar yakin dapat tiket pesawat, kamu harus booking tiket sekurang-kurangnya 2 minggu sebelumnya/ 2 minggu sebelum keberangkatan). Atau: To make sure that you will get a flight ticket, you should make a reservation at least two weeks in advance.
6. They got an accident. Beforehand, they had drunk a lot. (Mereka tabrakan. Sebelumnya, mereka telah minum banyak (minuman beralkohol).

Karena beforehand bukan conjunction (kata sambung), maka GRAMATICALLY INCORRECT jika kita bilang:

* Beforehand we start our today’s lesson, let’s review the lesson we have studied before.
* They had drunk a lot beforehand they got an accident.
* I had met a very beautiful girl beforehand I got here.

Dan karena beforehand bukan preposition (kata depan), maka GRAMATICALLY INCORRECT jika kita bilang:

* His car beforehand his new one looked much nicer.
* She didn’t come to my birthday party even though one day beforehand the party she told me that she would come.

Dan kata yang paling tepat digunakan untuk menggantikan beforehand pada kelima kalimat di atas adalah before.

Penggunaan kata “right” dalam tag questions dan “Simple past tense vs Present perfect tense”

1. Penggunaan kata right dalam question tags

Yes, we can say :

You still can feed them, right?

Tetapi kalimat ini kurang formal dibandingkan dengan :

You still can feed them, can’t you?

Jadi yang lebih baik digunakan adalah:

You still can feed them, can’t you?

Penjelasan detail tentang penggunaan question tag (tag questions) dapat dibaca di topik How to address questions, poin B.
2. Perbedaan penggunaan simple past tense dengan present perfect tense

Dengan adanya adverb “JUST” (= baru saja), action dari verb COME telah dilakukan dan telah berakhir dalam waktu yang spesifik in the past. Olehnya itu, jika ada kata “JUST” sebaiknya gunakan simple past tense.

I just came from Bandung. Atau:

I just arrived from Bandung.

Present perfect tense juga dapat digunakan dalam konteks ini, tetapi adverb “JUST” perlu dihilangkan. Present perfect tense digunakan jika kita ingin menekankan bahwa “saya SUDAH datang” dan tidak mempersoalkam “when”. Dan kalimatnya menjadi:

I have come from Bandung.

Simple present tense tidak pas digunakan dalam konteks ini sebab kalau ditulis:

I come from Bandung.

maknanya akan berubah menjadi: “saya berasal dari Bandung”, yang maknanya sama dengan:

I am from Bandung.

Jadi, yang lebih baik untuk kalimat di atas tidak ada, semuanya tergantung dari apa yang ingin kita tekankan (informasikan). Jika kita ingin lebih menekankan “BARU SAJA” datang, gunakan simple past tense. Sedangkan, jika ingin menekankan “SUDAH” datang, gunakan present perfect tense.

Penjelasan yang lebih detail tentang penggunaan kedua tensis ini, dapat dibaca di topik: simple past tense dan present perfect tense.

Perbedaan penggunaan “in order to” dengan “in order (that)”

In order to dan in order (that) sama-sama digunakan untuk mengekspresikan tujuan dan keduanya sama-sama berarti agar atau untuk. Namun demikian, penggunaannya dalam kalimat sangat berbeda.
A. Penggunaan “in order to”

In order to selalu diikuti oleh verb1, seperti terlihat pada formula berikut:
Subject + verb + object + in order to + verb1 + object…
In order to + verb1 + object, subject + verb + object

Contoh:

1. We should study hard in order to pass the exam. (Kita harus belajar keras agar lulus ujian).
2. Many people in Jakarta decide to leave their office late in the evening in order to avoid traffic jam. (Banyak orang di Jakarta memutuskan untuk pulang kantor agak malam untuk menghindari kemacetan lalu lintas).
3. He works very hard in order to be able to support his family. (Dia bekerja sangat keras agar dapat mensuport keluarganya).

Dengan menggunakan pola pada baris kedua, ketiga kalimat di atas dapat ditulis menjadi:

1. In order to pass the exam, we should study hard . (Agar lulus ujian, kita harus belajar keras ).
2. In order to avoid traffic jam, many people in Jakarta decide to leave their office late in the evening . (Untuk menghindari kemacetan lalu lintas, banyak orang di Jakarta memutuskan untuk pulang kantor agak malam).
3. In order to be able to support his family, he works very hard . (Agar dapat mensuport keluarganya, dia bekerja sangat keras ).

B. Penggunaan “in order (that)”

In order atau in order that selalu diikuti oleh clause (S + V), seperti terlihat pada formula berikut:
Subject + verb + object + in order (that) + subject + verb1 + object…
In order (that) + subject + verb1 + object, subject + verb + object

Contoh:

1. We should study hard in order we pass the exam. Atau, We should study hard in order that we pass the exam. (Kita harus belajar keras agar kita lulus ujian).
2. Many people in Jakarta decide to leave their office late in the evening in order they avoid traffic jam. Atau, Many people in Jakarta decide to leave their office late in the evening in order that they avoid traffic jam. (Banyak orang di Jakarta memutuskan untuk pulang kantor agak malam agar mereka terhindar dari kemacetan lalu lintas).
3. He works very hard in order he is able to support his family. Atau, He works very hard in order that he is able to support his family. (Dia bekerja sangat keras agar dia dapat mensuport keluarganya).

Dengan menggunakan pola pada baris kedua, ketiga kalimat di atas juga dapat ditulis menjadi:

1. In order we pass the exam, we should study hard . Atau, In order that we pass the exam, we should study hard. (Agar kita lulus ujian, kita harus belajar keras).
2. In order they avoid traffic jam, many people in Jakarta decide to leave their office late in the evening . Atau, In order that they avoid traffic jam, many people in Jakarta decide to leave their office late in the evening. (Agar mereka terhindar dari kemacetan lalu lintas, banyak orang di Jakarta memutuskan untuk pulang kantor agak malam).
3. In order he is able to support his family, he works very hard . Atau, In order that he is able to support his family, he works very hard . (Agar dia dapat mensuport keluarganya, dia bekerja sangat keras).

C. Penggunaan “in order + for object pronoun/noun + to”

Kedua pola di atas (A & B) dapat dimodifikasi menjadi :
Subject + verb + object + in order + for + object pronoun/noun + to + verb1 + object
In order + for + object pronoun/noun + to + verb1 + object, subject + verb + object

Contoh:

1. We should study hard in order for us to pass the exam. (Kita harus belajar keras agar kita lulus ujian).
2. Many people in Jakarta decide to leave their office late in the evening in order for them to avoid traffic jam. (Banyak orang di Jakarta memutuskan untuk pulang kantor agak malam agar mereka terhindar dari kemacetan lalu lintas).
3. He works very hard in order for him to be able to support his family. (Dia bekerja sangat keras agar dia dapat mensuport keluarganya).

Dengan menggunakan pola pada baris kedua, ketiga kalimat di atas dapat ditulis menjadi:

1. In order for us to pass the exam, we should study hard . (Agar kita lulus ujian, kita harus belajar keras ).
2. In order for them to avoid traffic jam, many people in Jakarta decide to leave their office late in the evening . (Agar mereka terhindar dari kemacetan lalu lintas, banyak orang di Jakarta memutuskan untuk pulang kantor agak malam).
3. In order for him to be able to support his family, he works very hard . (Agar dia dapat mensuport keluarganya, dia bekerja sangat keras ).

D. “In order to + verb1″ vs “to + verb1″

Apakah “in order” pada pola A dapat dihilangkan sehingga tinggal infinitive-nya saja?

Ya, bahkan penggunaan infinitive lebih sering digunakan. (Lihat Infinitives dan Penggunaannya).

Contoh:

1. We should study hard to pass the exam. (Kita harus belajar keras agar lulus ujian).
2. Many people in Jakarta decide to leave their office late in the evening to avoid traffic jam. (Banyak orang di Jakarta memutuskan untuk pulang kantor agak malam untuk menghindari kemacetan lalu lintas).
3. He works very hard to be able to support his family. (Dia bekerja sangat keras agar dapat mensuport keluarganya).

Jika infinitivenya diletakkan di depan, kalimatnya menjadi:

1. To pass the exam, we should study hard . (Agar lulus ujian, kita harus belajar keras ).
2. To avoid traffic jam, many people in Jakarta decide to leave their office late in the evening . (Untuk menghindari kemacetan lalu lintas, banyak orang di Jakarta memutuskan untuk pulang kantor agak malam).
3. To be able to support his family, he works very hard . (Agar dapat mensuport keluarganya, dia bekerja sangat keras ).

So, tidak begitu sulit, bukan? Jika anda ingin tambahan contoh kalimat penggunaan in order to dan in order (that) dapat dibaca di topik Conjunctions dan Penggunaannya.

Lencana Facebook

Baca Manga Online at Faisal Ardhy

Cari Blog Ini